Home » , » Ada 9 Hal yang Membuat Sejarah di Final Piala Dunia 2014

Ada 9 Hal yang Membuat Sejarah di Final Piala Dunia 2014

Written by: Ubeg on Saturday 12 July 2014 | 07:21



beritapersahabatan.com, Oleh: Pandu Febrianto
Kedua negara akan berhadapan langsung di Maracana pada hari Minggu (13/7/2014) nanti. Berikut ada sembilan hal yang bisa jadi penentu tim mana yang akan meloloskan diri menjadi "Raja" sepakbola dunia.
Fans cantik Jerman merayakan kemenangan
tim mereka atas AS di Piala Dunia 2014
Mulai dari Mick Jagger hingga kepala Javier Mascherano mungkin bisa ikut membuat sejarah pada pertandingan final antara dua kutub sepakbola raksasa dunia itu. Berikut datanya pemain seperti dilansir Telegraph:

1. Mematikan Messi
Lionel Messi mendapatkan tendangan bebas di depan kotak penalti saat dijatuhkan pemain Belanda pada laga semifinal di Sao Paulo.  Strategi Louis Van Gaal untuk memberi tugas Bruno Martins Indi dan Nigel De Jong untuk menutup gerakan pemain Barcelona ini berhasil membuatnya frustasi.

Sebuah taktik yang tertentu sudah dipahami oleh Jochim Low. Kemungkinan Jerman akan menugaskan Sami Khedira dan Phillip Lahm untuk melakukan pekerjaan tersebut. Sementara pemain-pemain seperti Bastian Schweinsteiger, Toni Kroos dan Mesut Ozil diinstruksikan bermain menyerang.
Para pemain Jerman yang bermain untuk Bayern Munich mungkin sudah tidak asing strategi ini, mereka ambil bagian ketika menang agregat 7-0 saat melawan Barcelona di semi final Liga Champions pada 2013. 

2. Trio Lini Tengah Jerman
Tiga serangkai Schweinsteiger-Khedira-Kroos menjadi skuad lini tengah terbaik Joachim Low pada turnamen kali ini. Memasang Khedira untuk kembali menaruh Phillip Lahm ke posisi semula sebagai bek kiri saat melawan Brasil telah membuat perubahan yang sangat berarti dan lini tengah yang rentan seperti saat menghadapi Alzajair dan AS berhasil diatasi.
Setelah melihat perubahan saat melawan Brasil,  pelatih Alejandro Sabella tentu tak ingin lini tengah Der Panzer memegang kunci permainan. Para pemain Argentina harus lebih disiplin dan terorganisir jika nasibnya tak mau sama seperti tim tuan rumah. 

3. Dukungan Tuan Rumah
Pendukung Argentina berhasil membuat setiap pertandingan seperti bermain di kandang sendiri. Melihat musuh bebuyutan barjaya di tanah sendiri tentu tidak dinginkan oleh suporter tuan rumah, mereka dipastikan mendukung Der Panzer di Maracana pada hari Minggu nanti.
200 juta fans sepakbola di negara itu tentu tidak mau dipermalukan dua kali berturut-turut. Mereka berharap Die Mannschaft akan mencetak sejarah sebagai negara Eropa pertama yang juara di benua amerika.  

4. Kondisi Kepala Javier Mascherano
Ada sebuah lelucon di babak pertama saat melawan Belanda, bahwa Javier Mascherano tidak tahu apakah ia berada di Sao Paulo atau di tempat lain. Dia mengalami "amnesia" setelah gelandang pengangkut air itu beradu kepala dengan Georgina Wijnaldum dan bersiap untuk ditandu.
Mascherano tak berhenti berlari ke seluruh penjuru lapangan dalam kondisi gegar otak ringan, menit 90 ia melakukan penyelamatan fantastis dengan menghalau tendangan Arjen Robben. Mantan pemain Liverpool itu mempunyai waktu lima hari untuk pulih dari cederanya dan mewujudkan mimpi masa kecilnya untuk menjuarai piala dunia.

5. Gol Cepat Jerman
Tim besutan Joachim Low ini selalu menang ketika mereka unggul terlebih dahulu selama Piala Dunia kali ini. Jerman berhasil mencetak gol di 15 menit pertama saat mengahadapi Portugal, Prancis dan Brasil semuanya berakhir dengan kemenangan.
Di samping Belgia, Argentina menjadi tim yang paling lambat panas sejauh ini. Di babak penyisihan grup mereka harus menunggu hingga menit-menit akhir pertandingan untuk memangkan laga termasuk saat melawan Swiss di 16 besar.

6. Waktu Pemulihan
Jerman memiliki waktu jeda lebih banyak setelah kemenangan fantastis pada semifinal di Belo Horizonte melawan Brasil. Terlebih para pemain seperti Mats Hummels, Miroslav Klose dan Sami Khedira yang diganti di sisa pertandingan saat melawan Brasil.
Berbeda dengan Argentina yang harus mengeluarkan tenaga ekstra ketika jumpa Belanda di laga sebelumnya. Mereka harus menjalani laga dengan perpanjangan waktu dan drama adu penalti sebelum memastikan tempat di Maracana.

7. Mick Jagger
Pentolan grup musik legendaris.  The Rolling Stones ini bisa dibilang sebagai pembawa sial  selama perhelatan Piala Dunia tahun ini. Empat tim yang dijagokan semuanya harus angkat koper lebih awal. Mereka adalah, Inggris, Italia, Portugal dan Brasil. Warga Brasil pun memberikan kutukan untuk pria 70 tahun ini. "Pe Frio" atau berarti  "Si kaki dingin"

8. Andai Saja Di Maria Bisa
Angel Di Maria tentu tidak ingin dikenang sebagai pemain yang kehilangan bola 51 kali dalam satu pertandingan sebelum mencetak gol. Pemain Real Madrid ini mempunyai musim yang luar biasa di Real Madrid dengan 26 assists. Melihat perjuangan Ezequeil Lavezzi dan Enzo Perez, kembalinya Di Maria akan menjadi keuntungan bagi Albiceleste jika dia bisa tampil Minggu besok.
Seperti yang terlihat saat melawan Aljazair, Jerman sangat rentan menghadapi serangan-serangan cepat dan tidak diragukan lagi Di Maria akan mebuat lini pertahanan Jerman bekerja ekstra keras.

9. Mengulang Memori 1990
Pertemuan 24 tahun lalu bisa menjadi final terburuk dalam sejarah Piala Dunia. Saat itu Miroslav Klose masih berusia 12 tahun saat Jerman menggondol gelar juara dunia untuk kali ketiga lewat kemenangan tipis 1-0. Lionel Messi masih balita bahkan Mario Gotze saat itu belum terlahir ke dunia.
Semoga ke-22 pemain dari kedua kubu menunjukan pertandingan yang menarik di Rio de Janeiro akhir pekan ini. Menjadikan salah satu pertandingan terbaik dalam sejarah Piala Dunia modern.
By: ummankblack T_uBg | seputar berita kita at: 07:21

Seputar Berita Kita

Popular Posts